Friday, June 21, 2013

Oh Ranu Kumbolo

Hello..., I'm back again. Kali ini saya akan menceritakan keindahan dari Ranu Kumbolo Sebelumnya saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada sahabat baik saya yaitu Vensa Muskitta. Karena, kesempatan ini datang atas ajakannya. Vensa merupakan ketua organisasi Pecinta Alam di salah satu Universitas Swasta di Surabaya. Bermula tawarannya yang bisa dikatakan "kilat", saya yang sama sekali tanpa persiapan untuk hicking menerima ajakan sobat karib saya. Kali ini saya berangkat dengan rombongan besar, sekitar 20-30'an orang. Dari Surabaya, menggunakan mobil pribadi kami menuju ke Tumpang. Sesampainya di Tumpang sekitar jam 1 dini hari, kami menitipkan mobil kami dan berangkat menuju ke Gunung Semeru dengan truck.

Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, puncaknya disebut Mahameru. Berangkat dipagi hari yang buta, dengan pemanndagan yang bintang yang banyak, itu keren banget. Biasalah, dikotakan jarang ada bintang. So, pas ngelihat langit ditaburi dengan bintang itu awesome. Sayang pas itu saya nggak punya pikiran untuk memfoto. Diiringi dengan tawa dari para peserta tak lama kemudian kamupun sampai di Ranu Pane. Brrr...., dinginya puol, bikin tubuh menggigil dan pas kita bicara, keluar uapnya! Keren man... Nggak percaya? Coba dech lihatin foto ini :)











Hari Pendidikan Nasional













Animals



















Friday, May 3, 2013

Jurist Vs Convict

Guys.., kembali lagi dengan saya. Rasanya sudah lama sekali saya tidak menulis. Ternyata, baru beberapa minggu yang lalu saya tidak menulis. Okay, kali ini saya ingin berbagi pengalaman dengan kalian mengenai "Jurist Vs Convict". Sudahkah saya pernah bercerita ke kalian semua, bahwa saya salah satu mahasiswi fakultas hukum di salah satu perguruan tinggi di Jember? Jika belum, barusan tadi saya sudah berceritakan? hehehehe.

Guys..., apa pandangan atau presepsi awal kalian jika mendengar kalimat tentang Jurist Vs Convict? Mungkin adakalanya lebih dahulu jika saya menjelaskan apa itu Jurist dan apa itu Convict. Jurist atau didalam bahasa Indonesia ahli hukum, menurut Kamus besar Indonesia adalah orang yang mahir di bidang hukum. Sedangkan Concvict adalah terpidana, yaitu seseorang yang melakukan tindak pidana atau tindakan kriminal yang mana melanggar hukum  dan/atau kejahatan. Nah, jika kita lihat deskripsi sekilas dari pengertian tentang ahli hukum dan terpidana, bisa dapat kita mengerti bahwa mereka sangat bertolak belakang benar? Bagai hitam dan putih, benar dan salah, hebat dan nggak hebat, si sehat dan pesakitan. But, guys..., itu semua tidak benar. Kita tidak boleh asal menjudge orang dengan status mereka! Cause, ini contoh nyatanya.

Beberapa hari yang lalu, atau lebih tepatnya tanggal 30 Maret, para jurist dari fakultas saya melakukan lawatan di salah satu lapas di daerah tempat saya kuliah. Kalian mau tau apa yang mereka lakukan? Mereka menantang para penghuni lapas untuk bertanding volly. Coba tebak berapa skornya dan siapa yang menang? Dengan bangga saya mengucapkan Selamat Bagi kawan-kawan dilapas yang telah "membantai" para jurist dengan skor akhir 3-2 #tepuk tangan

Pertandingan dimulai sekitar pukul setengah empat sore di lapas. Ini sangat terlambat dari awal perjanjian pelaksanaan pertandingan persahabatan ini dimulai. Sehingga, kawan-kawan lapas tidak banyak yang menonton. Eits..., bukan berarti walupun sedikt yang menonton tapi nggak rame ya, malah rame banget! Dari awal pertandingan dimulai, sudah sangat berjalan dengan alot, kejar-kejaran skor terus terjadi. Segala upaya terus dikeluarkan dari kedua tim untuk menambah hasil point bagi masing-masing timnya. Yuk, mari kita lihat sekilas foto-foto yang menggambarkan tentang pertandingan persahabatan kemaren ini. Selamat Menikmati...

Tim merah, mencoba menghalau bola dari Tim abu-abu


.




Kawan-kawan Lapas menggunakan kostum warna abu-abu. Sedangkan kawan-kawan dari fakultas saya mengunakan kostum warna merah.




Tim Lapas, sedang berusaha menambah point lagi, tampak kanan kita, kawan kita sedang meng-smash bola ke tim merah.





Meskipun mereka harus menonton dari bilik jeruji mereka, namun penghuni lapas tidak lelah memberikan semangat kepada para pemain, baik untuk tim jurist atau tim convict.









Tim Jurist, setelah mendapatkan pengarahan dari pelatih mereka, dan bersiap-siap untuk bermain.





Adit, seorang pemain dari Tim Jurist, melalukan serve.







Salah satu pemain yang menghuni lapas, akan memulai serve.










Meskipun harus jatuh bangun dalam pertandaingan persahabatan kemaren, namun kawan dari Lapas tidak pernah mengenal menyerah.












Salah satu pemain dari Tim Jurist, mengalami cedera, yang mengakibatkan ia tidak dapat melanjutkan membela timnya.


Meskipun pertandingan berjalan dengan alot, namun sering kali di sela-sela pertandingan terdapat gurauan yang menghibur para pemain.













Para suporter yang terdiri dari penghuni lapas, antusias mendukung tim jagoannya masing-masing dari awal pertandingan hingga akhir. Sebenarnya waktu untuk istirahat telah berakhir, dan pertandingan ini seharusnya dijadwalkan pada saat para penghuni lapas istirahat, sehingga semuanya dapat menikmati pertandingan persahabatan ini. Namun, karena Tim Jurist yang masih harus melaksankan kewajibannya, maka pertandingan pun harus di undur dan hanya sedikit penghuni lapas yang dapat menikmati serunnya pertandingan persahabatan tersebut.

 
 
 

Tak terasa, waktu telah menunjukkan adzan maghrib, skor telah menunjukkan hasil akhir 3 untuk Convict Team, dan 2 untuk Jurist Team. Permainan yang sangat seru dan mengasyikkan. Salut banget deh untuk kawan-kawan lapas. Semoga, hubungan silahturahmi ini terus terjalin dengan baik dan membawa berkah bagi semua pihak. Guys.., dari sini, saya belajar, jangan menghakimi seseorang dari "luar" atau "status"nya saja. Meskipun mereka terpidana, mereka juga memiliki bakat serta talenta luar biasa yang diberikan Tuhan. Meskipun mereka ahli hukum, mereka juga makan nasi. So.., kita mungkin berbeda didunia Hukum, namun kita semua sama dihadapan Tuhan. Mari kita belajar tidak memandang rendah orang lain. :)
 


 So, quotes this day is "“In case of dissension, never dare to judge till you've heard the other side.” Euripide

Tuesday, April 16, 2013

Pekerja Nasional

Negaraku adalah Negara yang telah merdeka selama 68 tahun. Dengan bangga kami menyebut Negara kami dengan sebutan Negara Indonesia. Negara Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau, kemudian juga memiliki jumlah penduduk terbesar ke-empat didunia. Kami bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku dan golongan, agama, ras dan budaya yang berbeda. Dengan luas wilayah yang begitu besar, Indonesia kaya akan sumber daya alamnya, baik hayati maupun non hayati. Ini dapat kita lihat dari sejarah Indonesia yang dijajah oleh Negara Bendera Oranye karena ingin menguasai rempah-rempah kita. Dan meskipun sekarang negara kita tidak lagi dijajah, secara tidak langsung kekayaan alam yang terkandung di ibu pertiwi ini telah dikuasai oleh para pengusaha asing. Penguasaan kekayaan alama yang dikuasai oleh pihak asing, bukankah sama saja kita dijajah secara tidak langsung.

Kawan, masihkah kalian ingat apa yang telah dikatakan oleh Bapak Soekarno dahulu mengenai penjajahan? Saya diingatkan oleh Mbah Thin, seorang pejuang. Beliau dapat dikatakan seperti nenek saya sendiri (bukan nene kandung.red) Terakhir ketika saya berbincang dengan beliau, beliau secara tersirat mengingatkan saya dengan kata bijak dari Bapak Negara kita yang pertama dahulu yaitu "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuangmu akan lebih sulit, karena melawan bangsamu sendiri"













Ya.., coba kita refleksikan sebentar wejangan dari Bapak Soekarno, bukankah itu memang kenyataan dan sangat benar?! Meskipun Negara kita negara yang besar, kaya akan palawijanya, kaya akan sumber alamnya, semuanya dikuasai oleh pemodal, terutama pemodal asing. Kita hanya dijadikan sebagai buruhnya saja, itupun jika kita diperkerjakan dan diberi hak yang setara dengan kewajiban yang telah kita lakukan. Tapi dalam prakteknya tidak.




Salah satu contohnya, foto dikiri ini, penambang belerang ini dalam sehari hanya diperbolehkan untuk menambang dua kali. Dalam sekali ia menambang, dapat memikul 60-100 kg. Namun, harga 1 kgnya hanya dihargai 600-800 rupiah. Apakah itu setimpal? Ia harus menghirup asap belerang setiap harinya, beban berat yang membuat pundaknya sakit, belum lagi resiko kecelakaan pada saat memikul belerang.




Nasib yang tidak jauh berbeda dengan nenek ini, ia menggais bawang dari tumpukan sisa kulit bawang untuk mendapat bawang agar dijual kembali. Baginya jika dapat menjual bawang-bawang sisa dengan harga 1000 rupiah merupakan mukjijat tersendiri. Seribu sangat berarti bagi nenek ini agar dapat bertahan hidup untuk sehari-harinya.






Bapak ini, seorang pemulung. Ia mengumpulkan barang-barang bekas yang kemudian dijual kembali. Setiap harinya ia mulai mengumpulkan barang di saat kita masih tertidur lelap, hingga kita bangun dan tidur lagi iapun masih berusaha untuk mencari barang bekas. Hasil yang diperoleh dari penjualan barang bekas kepada tengkulak, tidaklah seberapa. Itupun tergantung dari jenis barang bekas yang akan dijual. Foto disamping ini, ketika ia sedang istirahat sejenak dari rutinitasnya mengumpulkan barang berkas.





Anak ini tertidur, ketika ia menunggu bapaknya untuk mendapatkan penumpang. Ketika anak seusianya sedang belajar, bermain, bercanda-ria bersama kawan-kawannya. Ia menemani sang Bapak yang tukang becak, untuk mencari sesuap nasi. Ketika sang Bapak telah mendapatkan penumpang, maka ia akan duduk di setir becak.
Dengan adanya berbagai macam alat transportasi yang modern sekarang ini, orang telah jarang menggunakan becak. Sehingga penghasilan setiap harinya tidaklah menentu. Bukan itu saja, jauh atau dekatnya jarak yang dituju oleh penumpang mempengaruhi penghasilan si Pak Becak ini.




Potret buram diatas, merupakan segelintir contoh kemiskinan di Negeri kita yang tercinta ini. Negara kita yang kaya akan sumber daya alamnya, yang seharusnya ditujuhkan untuk menyejahterahkan rakyatnya dimanakah bukti dan hasilnya?
Namun, yang patut kita banggakan dari segelintir contoh diatas adalah mereka tetap berusaha untuk menjalani kehidupan sehari-harinya dengan rasa syukur, denga senyuman dan tulus. Namun, sampai kapankah bangsa kita yang telah 68 tahun merdeka ini, terjajah oleh kemiskinan? Mungkin jawaban yang tepat hanyalah "Tanyalah pada rumput yang bergoyang'

 




Saturday, April 13, 2013

My Letter For You

Hey..., bagi kamu yang menyempatkan waktu untuk membaca ini,
Aku berharap aku dapat mengenal dirimu,
Aku berharap dirimu mengerti bahwa aku bersyukur karena bertemu denganmu,
Aku berharap kamu menikmati betapa indahnya hidupmu
Aku berharap kamu mengerti siapa diriku,
Aku berharap kamu mengerti betapa lelahnya diriku dalam bermain disandiwara hidup ini,
Aku berharap kamu mengerti bahwa aku selalu merasa sendiri di tengah keramaian. Oh tenang saja, aku mengerti bahwa dirimu juga merasakan hal yang sama.
Aku berharap kamu mengerti bahwa diriku putus asa untuk menjalani hidup yang kejam ini. Apakah kamu juga merasakan hal yang sama? Kuharap tidak
Aku berharap kamu mendapatkan semua keinginan yang kamu butuhkan.
Aku berharap kamu mendapatkan ketentraman, kedamaian, dan umur yang panjang.
Aku berharap dirimu tau bahwa diluar sana, terdapat seseorang yang menunggumu, yang diciptakan untukmu, dan merupakan tulang rusukmu. Dan percayalah itu bukan aku.
Aku berharap dirimu bahagia, berbahagialah, tertawalah, terutama untuk dirimu
Aku berharap, berharap dan berharap yang terbaik untukmu.

Andai aku diberi kesempatan kedua, aku tidak akan pernah ingin untuk menjalani hidup ini lagi.
Andai aku diberi kesempatan kedua, setiap hari aku akan menyempatkan untuk mengatakan betapa aku menyayangimu Ibu, dan aku juga menyayangimu Ayah dan betapa aku menyayangi dirimu. Bersyukur selalu karena memiliki kalian dihidupku.
Andai aku diberi kesempatan kedua, aku hanya ingin mengenalmu dan tak ingin lebih dari seorang sahabat, karena sakit hatilah yang kudapat jika aku menginginkan lebih.

Kesendirianku membuatku seperti ini;
Ku tak ingin menggantungkan diriku kepada dirimu,
Ku tak ingin merepotkan dirimu dengan kemanjaanku
Ku tak ingin diriku mengganggumu karena kebodohan dan ketidaktauanku
Ku tak ingin tersakiti oleh siapapun dirimu itu
Ku tak ingin terikat lagi dengan segala komitmen yang akan dirimu tawarkan kepadaku
Ku tak ingin menyakiti kalian yang mempunyai harapan besar kepadaku. Karena aku hanyalah manusia bodoh, penuh dosa dan manusia yang tak memiliki kemampuan apa-apa, yang suka merepotkan banyak orang, yang tak punya hati untuk memikirkan dirimu yang telah kusakiti

Hanya ini keluh kesahku.., 
Aku yang penuh dengan dosa tak pantas untuk hidup didunia ini,
Aku yang penuh dosa tak sebanding untuk menjadi kawan dalam hidupmu.
Namun, aku bersyukur aku mengenalmu,
Aku berterima kasih dirimu menerimaku apa adanya, sisi gelapku, kekuranganku
Aku berterima kasih atas semua kenangan, perhatian, kasih sayang, pengalaman yang telah dirimu berikan kepadaku..,

Jika pada akhirnya aku memilih untuk meninggalkan dunia yang fana ini, aku berharap kita bertemu disana, dan bukan disini. Karena disana kita semua akan selalu bersama. Ini suratku untuk dirimu-

Quote this day;
“Don't feel bad, I'm usually about to die.”


Tuesday, April 2, 2013

Now, Papuma Beach

Masih sekitar Kota Jember nich, kali ini saya akan berbagi cerita mengenai salah satu pemandangan dari kota ini sendiri, yaitu pantai Papuma. Berhubung saya kuliah di salah satu universitas di Kota yang khas dengan suwar-suwir tape ini, so perjalanan bermula dari Kota Jember. Dari Kota Jember menuju ke pantai Papuma dapat ditempuh selama 1 jam dengan menggunakan kendaraan darat apa saja. Pantai Papuma ini, juga bersebelahan dengan pantai Watu Ulo. Dua-duanya merupakan salah satu objek wisata andalan di Kota Jember. Perbedaan dari kedua pantai tersebut adalah, jika pantai Papuma berpasir putih sedangkan, pantai Watu Ulo berpasir hitam.Bagi kalian yang ingin menginap di pantai ini tenang saja, sarana untuk penginapan disediakan, terdapat beberapa warung pula yang menyediakan aneka makanan laut. Bagi yang ingin camping, disediakan pula camping area. Yang paling khas dari pantai ini adalah batu karangnya yang banyak dan besar-besar. Jangan ditanya lagi tentang pemandangannya, cause awesome banget! So, pantai ini patut di nikmati pemandangannya.Yuk mari kita lihat pemandangannya....!











Quote for this day
“When you have lost hope, you have lost everything. And when you think all is lost, when all is dire and bleak, there is always hope.” - Pittacus Lore