Tuesday, June 20, 2017

Bali, surga di Negaraku.

Hello, sudah lama saya tidak pernah memposting hasil penjelajahan kecil saya kesana - sini. Kali ini saya akan membahas mengenai pulaunya para Dewa dan Dewi, ya kalian pasti tau Bali. Wajar jika Bali dikenal sebagai surganya dunia di Negara kita ini. Kenapa tidak? Pantai dengan pasir putih yang membentang bagaikan belahan bumi, airnya yang jernih, deburan ombak bagi pecinta olahraga surf, adatnya yang mengakar hingga ke darah warga lokal, makanannya yang kaya akan rempah semua ada di satu pulau yang fenomena ini.

Alam seakan tau bahwa saya akan berlibur di Bali, matahari pun memunculkan senyum terbaiknya di atas langit yang biru. Menampilkan suasana tropis yang khas sekali dengan alam Indonesia. Pagi yang indah itu semakin berarti dikarenakan disekililing jalan kita akan menjumpai suguhan pemandangan gratis banyaknya warga lokal yang tidak pernah berhenti untuk mengucap syukur kepada Tuhan di pura kecil halaman rumah mereka. Pemandangan kecil, namun menganut pelajaran yang besar artinya dimanapun kita berada kita harus bersyukur kepada yang Esa bukan? Di Bali, mayoritas warga lokal menganut agama Hindu, sehingga disepanjangan jalan kita akan menemukan pura atau pelataran doa. Itulah salah satu bentuk keberagaman di Negara kita ini.

Dari Ngurah Rai Airport International saya beserta keluarga Budhe langsung mengendarai mobil sewaan kami menuju hotel yang akan kami peruntukkan menjadi tempat peristirahatan selama di Bali. Waktu itu saya dan keluarga Budhe menyewa hotel di daerah Kuta. Eits.., anw kalian taukan yang dimaksud dengan Budhe? Yup. Budhe itu merupakan panggilan lain daripada bahasa jawa untuk tante atau bibi. Sesampainya di hotel, kita mandi dulu sebentar, menaruh barang-barang kita dan mari saya mulai cerita petualangan saya sekali lagi di Pulau Bali ini.

Ini saya sedikit spoiler ya tentang hotel saya yang jadi tempat inap kami.
citra's
Um.., saya tidak tau kenapa suka sekali dengan photo kamar ini. Mungkin, jika teringat dengan photo tersebut maka teringat dimalam hari sambil merebahkan diri karena capek membolang ada suguhan pemandangan indah yaitu langit Bali yang bertaburan dengan bintang.


Okay, mari kita lanjut cerita tentang kegiatan bolang saya di Bali. Let's started!
1. Tanjung Benoa
Bukan pertama kalinya saya ke Tanjung Benoa, dan tidak akan pernah bosan untuk ke Tanjung ini. Di pantai tersebut anda akan disuguhi banyak sekali wahana permainan atau mungkin bisa saya katakan olahraga kecil air seperti parahlayang, banana boat, kayak dan banyak lagi deh pokoknya. Saking banyak saya lupa apa lagi, dan tidak semua bisa dicoba karena untuk menikmati semua olahraga yang disediakan lumayan menguras isi dompet. Ada sedikit tips nih untuk kalian yang kepingin mencicip olahraga air tapi tidak ingin menguras isi dompet yaitu salah satunya jangan "sok tidak lokal". Kalian tau kan maksudku? Yup. Merakyatlah! Semakin kalian menyombangkan diri kalian, semakin mahal harga yang akan diberikan. Kemudian, ajak orang banyak. Semakin banyak teman bermainmu, kamu pasti bisa menawar harga permainan dengan lebih murah. Oh ya, karena olahraga yang disediakan rata-rata untuk usia yang sudah dewasa, jadi jangan khawatir bagi kamu-kamu yang membawa keluarga dengan anak-anak. Di Tanjung Benoa ini, terdapat Pulau Penyu yang pasti bikin "excited" anak-anak. Kita harus menyewa perahu untuk menuju ke Pulau Penyu ini. Oh ya, ada tips ini bagi kalian yang berjumlahkan anggota keluarga yang sedikit, lebih baik bergabung dengan keluarga lainnya, karena satu perahu itu muat 10 -12orang. Dengan demikian harga sewa jadi lebih murah.
So guys, tidak seru kalau tidak mencoba olaharga air yang tersedia ya kan? Yup! Bener pasti nggak seru kalau nggak di coba, so ini salah satu olahraga yang pernah aku coba ketika aku traveling ke Bali
citra's
Jangan tanya ke saya butuh berapa besar biaya yang harus di keluarkan dari dompet untuk menikmati olahraga ini, cause saya lupa berapa baiayanya! And ini ud beberapa tahun yang lalu, so kalau kalian tanya biayanya sekarang, juga pasti uda update, but itu semua worth it guys! believe me, okay?

Next, 
seperti yang saya bilang di Tanjung Benoa ini, juga terdapat Pulau Penyu. Untuk menuju ke Pulau Penyu, kita harus menyewa perahu, kurang lebih di tempuh 30 menit, 
citra's
dan di Pulau Penyu ini kita juga akan mendapatkan banyak ilmu mengenai perawatan Penyu, atau lebih tepatnya penangkaran si Penyu ini. Oh ya, disini kita bukan hanya melihat Penyu jika kalian takut bosan, masih banyak hewan  eksotis lainnya kok, mau tau apa aja? Eits, rahasia! kalian harus kesini. Bawa keluarga anda ya kesini! Terutama anak-anak, cause selain mendapatkan kenikmatan indahnya alam, anda dapat juga mengajarkan anak anda tentang hewan-hewan di penangkaran Pulau Penyu! 

2. Tanah Lot
Duh guys, kali ini aku harus minta maaf, aku tidak punya photo diriku di Tanah Lot ini. But, bukan berarti aku tidak kesini ya. Ini alasan pembenarku kenapa aku tidak mengabadikan satu moment pun disini, karena di Tanah Lot ini, terdapat gua yang memiliki ular. Aku phobia ular. Oke, ini terdengar lucu, semua orang pasti takut akan ular, sekalipun kalian pecinta ular, kalian pasti takut dengan ular yang berbisa bukan? Nah, rasa takut yang aku miliki terhadap ular, adalah rasa takut yang akut. Sekalipun, hanya gambar, video or mungkin film, aku akan tegang ketakutan. So, bisa dimengerti ya guys. Eit bukannya disana banyak ular berkeliaran, enggak kok. Hanya saja aku tegang berimanijasi yang tidak-tidak sehingga aku tidak mengambil satu photo pun disini. Padahal guys, pemandangan disini keren loh. Kalian bisa melihat matahari terbenam dengan suara deburan ombak yang bertemu dengan tebing-tebing di sekitar pura. Nikmati keindahan matahar tenggelam di pura ini bersama orang spesial dalam hidup anda.

3. Pura Ulun Danu Beratan.
Citra's

Hayo..., pernah dengar Pura Ulun Danu Beratan? Pasti jarang yang mendengarnya. Namun apabila "Bedugul" kalian yang pernah kesini pasti bilang "Oh tau...," "Oh pernah!" Ini merupakan salah satu destinasi favoritku ketika di Bali. Kekhusyukan warga sekitar menyembah para dewata. Kekaguman tourist lokal dan international atas Agungnya alam semesta tumpah ruah dengan kearifan lokal. Disini tempatnya sejuk sekali. Kabut masih tetap terlihat sekalipun matahari sudah memancarkan sinarnya. Inilah yang membuat aku jatuh cinta kepada tempat ini, sekalipun matahari menyinarkan cahayanya ditempat yang paling tinggi, hawa sejuk dan segarnya mendinginkan kulit.  Tuh keliatan kan kabutnya! Keren deh pokoknya. Oh ya diini terdapat tenant-tenant yang menyediakan sepeda air, or motor boat juga. Banyak pedangan yang mejual hasil kebun mereka juga, contohnya strawberi yang aseli udah murah manis lagi.

4. Monkey Forest.
Nah yang ke Bali dengan keluarga kalian wajib kesini ya! Bukan berarti kalo single nggak boleh kesini sendirian, boleh aja kok. Tapi sesuai nama destinasinya "Monkey Forest" so hutan yang penuh dengan monyet ini, pasti akan membuat anak-anak kecil kagum. Para monyet ini sering kali berinteraksi dengan para pengunjung, terutama anak kecil yang membawa sesuatu yang mencolok bagi monyet. Oleh karena itu jika kalian memerhatikan sebuah papan pengumuman sebelum kalian masuk ke "Monkey Forest" ini ialah harap menjaga barang bawaan anda termasuk emas.  Itulah kenapa disini saya tidak punya bukti photo, khawatir kamera saya jadi bahan rebutan para monyet. Dua kali saya berkunjung kesini dengan keponakan-keponakan saya. Keponakan-keponakan ku itu kehilangan sandal jepitnya. Sekalipun mereka membawa sandal cadangan, namun tetap aja di ambil lagi dan lagi. Itulah kenapa saya tidak mau mengeluarkan kamera saya disini.

5. Nusa Dua
Citra's

Sebenarnya ini bukan tujuan terakhir yang ingin saya tulis. Masih banyak lagi, contohnya Pantai Pandawa, or mungkin Jimbaran. But, dengan paragraph terakhir ini aku berharap bisa mendorongku untuk memulai menulis lagi. Okay, jangan lagi mendengarkan curhatku ya kan. Nusa Dua, objek wisata paling ujung tenggara Pulau Bali. Bagiku, aku mengenal Nusa Dua dengan "ke-eksklusiftannya". Banyak pantai-pantai privat, banyak hotel-hotel berbintang, lapangan golf. Tapi bukan berarti ketika kamu-kamu mau kesini tidak dengan gratis ya. Gratis kok. Kecuali uang parkir ya. Disini ada satu tempat yang aku lupa namanya, namun kamu-kamu bisa nikmati ombak yang sangat tinggi. Tingginya itu selain menimbulkan rasa takjub kepada setiap pengunjung, juga rasa takut apabila ombak-ombak itu membawa pengungjung. So, hati-hati ya, karena bukan hanya ombak yang tinggi, angingnya pun kenceng.

Guys..., maafkan tulisanku ini yang sangat biasa, sederhana dan alah kadarnya. But, aku mencoba bukan? So..., please enjoyed it ya.






















Friday, June 21, 2013

Oh Ranu Kumbolo

Hello..., I'm back again. Kali ini saya akan menceritakan keindahan dari Ranu Kumbolo Sebelumnya saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada sahabat baik saya yaitu Vensa Muskitta. Karena, kesempatan ini datang atas ajakannya. Vensa merupakan ketua organisasi Pecinta Alam di salah satu Universitas Swasta di Surabaya. Bermula tawarannya yang bisa dikatakan "kilat", saya yang sama sekali tanpa persiapan untuk hicking menerima ajakan sobat karib saya. Kali ini saya berangkat dengan rombongan besar, sekitar 20-30'an orang. Dari Surabaya, menggunakan mobil pribadi kami menuju ke Tumpang. Sesampainya di Tumpang sekitar jam 1 dini hari, kami menitipkan mobil kami dan berangkat menuju ke Gunung Semeru dengan truck.

Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, puncaknya disebut Mahameru. Berangkat dipagi hari yang buta, dengan pemanndagan yang bintang yang banyak, itu keren banget. Biasalah, dikotakan jarang ada bintang. So, pas ngelihat langit ditaburi dengan bintang itu awesome. Sayang pas itu saya nggak punya pikiran untuk memfoto. Diiringi dengan tawa dari para peserta tak lama kemudian kamupun sampai di Ranu Pane. Brrr...., dinginya puol, bikin tubuh menggigil dan pas kita bicara, keluar uapnya! Keren man... Nggak percaya? Coba dech lihatin foto ini :)











Hari Pendidikan Nasional













Animals



















Friday, May 3, 2013

Jurist Vs Convict

Guys.., kembali lagi dengan saya. Rasanya sudah lama sekali saya tidak menulis. Ternyata, baru beberapa minggu yang lalu saya tidak menulis. Okay, kali ini saya ingin berbagi pengalaman dengan kalian mengenai "Jurist Vs Convict". Sudahkah saya pernah bercerita ke kalian semua, bahwa saya salah satu mahasiswi fakultas hukum di salah satu perguruan tinggi di Jember? Jika belum, barusan tadi saya sudah berceritakan? hehehehe.

Guys..., apa pandangan atau presepsi awal kalian jika mendengar kalimat tentang Jurist Vs Convict? Mungkin adakalanya lebih dahulu jika saya menjelaskan apa itu Jurist dan apa itu Convict. Jurist atau didalam bahasa Indonesia ahli hukum, menurut Kamus besar Indonesia adalah orang yang mahir di bidang hukum. Sedangkan Concvict adalah terpidana, yaitu seseorang yang melakukan tindak pidana atau tindakan kriminal yang mana melanggar hukum  dan/atau kejahatan. Nah, jika kita lihat deskripsi sekilas dari pengertian tentang ahli hukum dan terpidana, bisa dapat kita mengerti bahwa mereka sangat bertolak belakang benar? Bagai hitam dan putih, benar dan salah, hebat dan nggak hebat, si sehat dan pesakitan. But, guys..., itu semua tidak benar. Kita tidak boleh asal menjudge orang dengan status mereka! Cause, ini contoh nyatanya.

Beberapa hari yang lalu, atau lebih tepatnya tanggal 30 Maret, para jurist dari fakultas saya melakukan lawatan di salah satu lapas di daerah tempat saya kuliah. Kalian mau tau apa yang mereka lakukan? Mereka menantang para penghuni lapas untuk bertanding volly. Coba tebak berapa skornya dan siapa yang menang? Dengan bangga saya mengucapkan Selamat Bagi kawan-kawan dilapas yang telah "membantai" para jurist dengan skor akhir 3-2 #tepuk tangan

Pertandingan dimulai sekitar pukul setengah empat sore di lapas. Ini sangat terlambat dari awal perjanjian pelaksanaan pertandingan persahabatan ini dimulai. Sehingga, kawan-kawan lapas tidak banyak yang menonton. Eits..., bukan berarti walupun sedikt yang menonton tapi nggak rame ya, malah rame banget! Dari awal pertandingan dimulai, sudah sangat berjalan dengan alot, kejar-kejaran skor terus terjadi. Segala upaya terus dikeluarkan dari kedua tim untuk menambah hasil point bagi masing-masing timnya. Yuk, mari kita lihat sekilas foto-foto yang menggambarkan tentang pertandingan persahabatan kemaren ini. Selamat Menikmati...

Tim merah, mencoba menghalau bola dari Tim abu-abu


.




Kawan-kawan Lapas menggunakan kostum warna abu-abu. Sedangkan kawan-kawan dari fakultas saya mengunakan kostum warna merah.




Tim Lapas, sedang berusaha menambah point lagi, tampak kanan kita, kawan kita sedang meng-smash bola ke tim merah.





Meskipun mereka harus menonton dari bilik jeruji mereka, namun penghuni lapas tidak lelah memberikan semangat kepada para pemain, baik untuk tim jurist atau tim convict.









Tim Jurist, setelah mendapatkan pengarahan dari pelatih mereka, dan bersiap-siap untuk bermain.





Adit, seorang pemain dari Tim Jurist, melalukan serve.







Salah satu pemain yang menghuni lapas, akan memulai serve.










Meskipun harus jatuh bangun dalam pertandaingan persahabatan kemaren, namun kawan dari Lapas tidak pernah mengenal menyerah.












Salah satu pemain dari Tim Jurist, mengalami cedera, yang mengakibatkan ia tidak dapat melanjutkan membela timnya.


Meskipun pertandingan berjalan dengan alot, namun sering kali di sela-sela pertandingan terdapat gurauan yang menghibur para pemain.













Para suporter yang terdiri dari penghuni lapas, antusias mendukung tim jagoannya masing-masing dari awal pertandingan hingga akhir. Sebenarnya waktu untuk istirahat telah berakhir, dan pertandingan ini seharusnya dijadwalkan pada saat para penghuni lapas istirahat, sehingga semuanya dapat menikmati pertandingan persahabatan ini. Namun, karena Tim Jurist yang masih harus melaksankan kewajibannya, maka pertandingan pun harus di undur dan hanya sedikit penghuni lapas yang dapat menikmati serunnya pertandingan persahabatan tersebut.

 
 
 

Tak terasa, waktu telah menunjukkan adzan maghrib, skor telah menunjukkan hasil akhir 3 untuk Convict Team, dan 2 untuk Jurist Team. Permainan yang sangat seru dan mengasyikkan. Salut banget deh untuk kawan-kawan lapas. Semoga, hubungan silahturahmi ini terus terjalin dengan baik dan membawa berkah bagi semua pihak. Guys.., dari sini, saya belajar, jangan menghakimi seseorang dari "luar" atau "status"nya saja. Meskipun mereka terpidana, mereka juga memiliki bakat serta talenta luar biasa yang diberikan Tuhan. Meskipun mereka ahli hukum, mereka juga makan nasi. So.., kita mungkin berbeda didunia Hukum, namun kita semua sama dihadapan Tuhan. Mari kita belajar tidak memandang rendah orang lain. :)
 


 So, quotes this day is "“In case of dissension, never dare to judge till you've heard the other side.” Euripide

Tuesday, April 16, 2013

Pekerja Nasional

Negaraku adalah Negara yang telah merdeka selama 68 tahun. Dengan bangga kami menyebut Negara kami dengan sebutan Negara Indonesia. Negara Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau, kemudian juga memiliki jumlah penduduk terbesar ke-empat didunia. Kami bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku dan golongan, agama, ras dan budaya yang berbeda. Dengan luas wilayah yang begitu besar, Indonesia kaya akan sumber daya alamnya, baik hayati maupun non hayati. Ini dapat kita lihat dari sejarah Indonesia yang dijajah oleh Negara Bendera Oranye karena ingin menguasai rempah-rempah kita. Dan meskipun sekarang negara kita tidak lagi dijajah, secara tidak langsung kekayaan alam yang terkandung di ibu pertiwi ini telah dikuasai oleh para pengusaha asing. Penguasaan kekayaan alama yang dikuasai oleh pihak asing, bukankah sama saja kita dijajah secara tidak langsung.

Kawan, masihkah kalian ingat apa yang telah dikatakan oleh Bapak Soekarno dahulu mengenai penjajahan? Saya diingatkan oleh Mbah Thin, seorang pejuang. Beliau dapat dikatakan seperti nenek saya sendiri (bukan nene kandung.red) Terakhir ketika saya berbincang dengan beliau, beliau secara tersirat mengingatkan saya dengan kata bijak dari Bapak Negara kita yang pertama dahulu yaitu "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuangmu akan lebih sulit, karena melawan bangsamu sendiri"













Ya.., coba kita refleksikan sebentar wejangan dari Bapak Soekarno, bukankah itu memang kenyataan dan sangat benar?! Meskipun Negara kita negara yang besar, kaya akan palawijanya, kaya akan sumber alamnya, semuanya dikuasai oleh pemodal, terutama pemodal asing. Kita hanya dijadikan sebagai buruhnya saja, itupun jika kita diperkerjakan dan diberi hak yang setara dengan kewajiban yang telah kita lakukan. Tapi dalam prakteknya tidak.




Salah satu contohnya, foto dikiri ini, penambang belerang ini dalam sehari hanya diperbolehkan untuk menambang dua kali. Dalam sekali ia menambang, dapat memikul 60-100 kg. Namun, harga 1 kgnya hanya dihargai 600-800 rupiah. Apakah itu setimpal? Ia harus menghirup asap belerang setiap harinya, beban berat yang membuat pundaknya sakit, belum lagi resiko kecelakaan pada saat memikul belerang.




Nasib yang tidak jauh berbeda dengan nenek ini, ia menggais bawang dari tumpukan sisa kulit bawang untuk mendapat bawang agar dijual kembali. Baginya jika dapat menjual bawang-bawang sisa dengan harga 1000 rupiah merupakan mukjijat tersendiri. Seribu sangat berarti bagi nenek ini agar dapat bertahan hidup untuk sehari-harinya.






Bapak ini, seorang pemulung. Ia mengumpulkan barang-barang bekas yang kemudian dijual kembali. Setiap harinya ia mulai mengumpulkan barang di saat kita masih tertidur lelap, hingga kita bangun dan tidur lagi iapun masih berusaha untuk mencari barang bekas. Hasil yang diperoleh dari penjualan barang bekas kepada tengkulak, tidaklah seberapa. Itupun tergantung dari jenis barang bekas yang akan dijual. Foto disamping ini, ketika ia sedang istirahat sejenak dari rutinitasnya mengumpulkan barang berkas.





Anak ini tertidur, ketika ia menunggu bapaknya untuk mendapatkan penumpang. Ketika anak seusianya sedang belajar, bermain, bercanda-ria bersama kawan-kawannya. Ia menemani sang Bapak yang tukang becak, untuk mencari sesuap nasi. Ketika sang Bapak telah mendapatkan penumpang, maka ia akan duduk di setir becak.
Dengan adanya berbagai macam alat transportasi yang modern sekarang ini, orang telah jarang menggunakan becak. Sehingga penghasilan setiap harinya tidaklah menentu. Bukan itu saja, jauh atau dekatnya jarak yang dituju oleh penumpang mempengaruhi penghasilan si Pak Becak ini.




Potret buram diatas, merupakan segelintir contoh kemiskinan di Negeri kita yang tercinta ini. Negara kita yang kaya akan sumber daya alamnya, yang seharusnya ditujuhkan untuk menyejahterahkan rakyatnya dimanakah bukti dan hasilnya?
Namun, yang patut kita banggakan dari segelintir contoh diatas adalah mereka tetap berusaha untuk menjalani kehidupan sehari-harinya dengan rasa syukur, denga senyuman dan tulus. Namun, sampai kapankah bangsa kita yang telah 68 tahun merdeka ini, terjajah oleh kemiskinan? Mungkin jawaban yang tepat hanyalah "Tanyalah pada rumput yang bergoyang'